Pikiran siapa elak dimiliki
bukan jadi hal mengada -ada
Perasaan akan perjalanan
juga munculnya gambaran lain
Perasaan tergambar di masa depan
punya kendaraan namun tetap lamban
Kecerdasan seolah bukan apa-apa
bukan pula jadi terpenting untuk dinampakkan di keramaian
Punya keinginan juga kemauan
Pikiran dibuat mengerti
Logika ada menyerap pertanyaan
masing-masing telah dihentikan
Jalanan dirancang untuk tujuan begitukah mungkin tidak seutuhnya tepat?
Mungkin ini konyol bila muncul tanya akan siapa pembuatnya?
Struktur dan jalur sebagai rancangan terbaik, terindah dan teratur, kini tetap jadi hal baru yang menyadarkan dengkur siang.
Mengembang pencaritahuan tiada untuk berlelah mencari sumber,
seperti pembuat semua alat yang berdatangan memenuhi setiap ruas
Mengambang sudah untung dibadan pembuat, mungkin bangga sesaat bagi pemilik hingga kini baru menilik akan semua pengisi setiap ruas jalanan panjang
Hingga kini akankah semua pembuat mampu dan rela melihat semua pikiran membentuk suasana itu...
Sebuah paradoks kecil mungkin tidak menyentuh akan susahnya mereka yang hanya membuat tempat-tempat untuk dilewati hasil pikir kecerdasan dan rakitan dari tempat jauh menjubali setiap lajur...
Kemungkinan menjadi seperti nyanyian....
disebut dalam syair bernada melankolis
Tidak ada keinginan lain selain mengenang
Didalamnya urai setiap untai rasa
Bagaimana temu padu setiap bunyi muncul dan kian selaras bergaung
Bisa dari dalam senandung kecil mewakili kota-kota hingga desa yang disinggahi
Dijelaskan atau tidak itu semua bukan semata harapan kosong dari mimpinya disiang bolong, agar didengar teman terbaiknya....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar