Pengalaman bermusik bersama anggota keluarga merupakan salah satu pengalaman yang indah. meskipun dengan kemampuan terbatas dan alat-alat yang sederhana ada sisi lain dari cara menikmati musik di dalam keluarga. Karena sadar atau tidak pada jaman ini, sudah menjadi pemandangan biasa jika di rumah-rumah ada anggota keluarga yang melakukan aktivitas sambil mendengarkan musik. Memasak, belajar, mengetik dan tentu duduk santai musik tetap on baik menggunakan home player, desktop, laptop dan aneka gadget. Maka sangat tidak mustahil jika di rumah juga akan berputar aneka jenis musik dalam waktu bersamaan karena semua bisa menggunakan fitur privasinya masing-masing. Sang Ibu memasak sambil menikmati lagu-lagu pop, ayah menikmati tembang keroncong, anak pertama jazz, anak kedua rock, pembantu remix dangdut, kakek manggut-manggut asyik dengan musik klasik kesayangannya. Jika frekuensi atau gelombang masing-masing musik itu di gambar di dalam rumah hemmm seperti apa ya bentuknya.
Suatu sore melihat anak kedua bermain drum menggunakan kotak-kotak pensilnya, satu berbahan kaleng dan lainnya berbahan kardus dan kain, disebelahnya ia tammbahkan mealbox dan tepat di depannya ada satu kaleng biskuit yang sudah kosong. Dalam waktu bersamaaan di balik pintu di dalam kamarnya kakak pertama sedang mendengarkan musik dari teleponnya Saya bergabung dengan yang bermain drum dan mengajaknya untuk memainkan satu lagu dengan tempo tempo lagu edelweis (yang akrab di telinga anggota keluarga) dan ternyata sambutannya sangat antusias. Kakak pertama yang sudah mulai belajar gitar saya undang untuk bergabung untuk mengambil gitarnya dan ternyata juga cepat mengikuti arah permainan. Adiknya anak yang ketiga juga ikut bergabung memukul drum bus agar lebih keras, ia memilih untuk membunyikan mealbox dan sofa.
Setelah mengulang beberapa kali kakak beradik mencoba lagu tersebut, melihat ketiganya sudah berinteraksi dengan baik akhirnya saya bergabung dengan biola tua dan ini membuat mereka semakin bersemangat. Kebersamaan bermusik yang rasanya indah sekali, maka si sulung bergegas mengambil hpnya dan mencoba merekam. Bagaimana hasilnya? setelah mengulang beberapa kali ternyata hasilnya sudah bisa menghibur seisi rumah. Musik murah meriah yang lahir spontan dari permainan mereka yang bisa mengakrabkan suasana ruangan serta membangun kebersamaan santai lebih indah dan produktif.
Tampilkan postingan dengan label belajar musik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label belajar musik. Tampilkan semua postingan
Selasa, 07 Juli 2015
Selasa, 24 Maret 2015
Latihan Musik Bayangan
Seorang anak pernah mengajak ayahnya berhenti di sebuah toko alat musik. Ia sangat ingin tahu tentang bagaimana ayahnya bisa memainkan beberapa alat musik.Ia ingin memastikan apakah orang yang bisa bermain gitar itu pasti mempunyai gitar, yang bisa bermain piano pasti punya piano, yang bisa bermain biola pasti punya biola.
"Ayah pernah punya gitar seperti itu?" tanyak sang bocah, "Belum" Jawab sang ayah datar
"Kalau biola, Yah?" tanyanya lagi. "Belum pernah juga" ayahnya tetap datar suaranya.
"Pasti ayah punya drum kan? ia mencoba menebak. "Apalagi drum, gak punya juga".
"Jadi ayah gak pernah punya alat musik, waktu seumurku?" Betul.
"Lalu bagaimana ayah belajar semua alat musik itu?" sang anak sangat penasaran.
"Pingin tahu atau pingin tahu banget, nih?" tanya si Ayah menggoda sambil menggandeng buah hatinya ke dalam toko musik. Sambil memasuki toko musik ayah dan anak berkeliling ke beberapa merk keyboard, beberapa model gitar akustik dan listrik, mengamati drum dan biola sementara sang ayah tetap bercerita. Sampai pada gitar yang menarik bagi si anak sang ayah berhenti lalu mengambil gitar itu. "Ketika teman ayah berlatih memetik seperti ini, ayah mencoba sebentar lalau ayah akan membayangkan terus menerus selama seminggu dengan jari ini tetap memetik dan memetik walaupun tidak ada gitarnya ayah bayangkan saja gitarnya, karena baru seminggu lagi ayah akan melihat gitar itu dan punya kesempatan untuk menyentuhnya. Hampir waktu latihan ayah hanya dibayangan, begitu kira-kira ayah memulai hampir semua alat musik sampai ayah besar, banyak teman dan bergaul dengan yang senang bermusik sehingga bisa lebih sering berlatih dan mencoba banyak alat musik.
Ada juga para atlet seperti dalam bola basket, pingpong dan yang lain menghabiskan waktu berjam-jam dalam seminggunya tetap melakukan shadow exercises atau latihan bayangan.
karena bayangan dan imaginasi dapat membentuk keyakinan dan kenyataan, dan kenyataan yang sudah dipersiapkan oleh imaginasi yang terbangun terus menerus dengan indah dan dan semakin membesar atau agung hasilnya katanya dapat menyentuh kehidupan banyak orang.
"Ini gitar untukmu, Cocok kan seperti bayanganmu?"
"Makasaih Ayah, aku akan berlatih dengan bayangan dan kenyataan!"
"Ayah pernah punya gitar seperti itu?" tanyak sang bocah, "Belum" Jawab sang ayah datar
"Kalau biola, Yah?" tanyanya lagi. "Belum pernah juga" ayahnya tetap datar suaranya.
"Pasti ayah punya drum kan? ia mencoba menebak. "Apalagi drum, gak punya juga".
"Jadi ayah gak pernah punya alat musik, waktu seumurku?" Betul.
"Lalu bagaimana ayah belajar semua alat musik itu?" sang anak sangat penasaran.
"Pingin tahu atau pingin tahu banget, nih?" tanya si Ayah menggoda sambil menggandeng buah hatinya ke dalam toko musik. Sambil memasuki toko musik ayah dan anak berkeliling ke beberapa merk keyboard, beberapa model gitar akustik dan listrik, mengamati drum dan biola sementara sang ayah tetap bercerita. Sampai pada gitar yang menarik bagi si anak sang ayah berhenti lalu mengambil gitar itu. "Ketika teman ayah berlatih memetik seperti ini, ayah mencoba sebentar lalau ayah akan membayangkan terus menerus selama seminggu dengan jari ini tetap memetik dan memetik walaupun tidak ada gitarnya ayah bayangkan saja gitarnya, karena baru seminggu lagi ayah akan melihat gitar itu dan punya kesempatan untuk menyentuhnya. Hampir waktu latihan ayah hanya dibayangan, begitu kira-kira ayah memulai hampir semua alat musik sampai ayah besar, banyak teman dan bergaul dengan yang senang bermusik sehingga bisa lebih sering berlatih dan mencoba banyak alat musik.
Ada juga para atlet seperti dalam bola basket, pingpong dan yang lain menghabiskan waktu berjam-jam dalam seminggunya tetap melakukan shadow exercises atau latihan bayangan.
karena bayangan dan imaginasi dapat membentuk keyakinan dan kenyataan, dan kenyataan yang sudah dipersiapkan oleh imaginasi yang terbangun terus menerus dengan indah dan dan semakin membesar atau agung hasilnya katanya dapat menyentuh kehidupan banyak orang.
"Ini gitar untukmu, Cocok kan seperti bayanganmu?"
"Makasaih Ayah, aku akan berlatih dengan bayangan dan kenyataan!"
Langganan:
Postingan (Atom)
bottom ads
Petikan Indah
Dia memetik dengan indah Indah sekali Dinamis itu sangat terasa Ritmis juga begitu Tentu ada yang bikin manis Kental akan kemampuan dala...
-
terbangkah ia /////???? namanya singkat sekali mereka suka memilih istilah semu istilah yang dekat di telinga kita semua wa...
-
Seketika Tinta teraih Ingin ia mengeluarkan Suara yang dimilikinya Ini sesuatu Atau bukan sesuatu Biasa orang bila...
-
ngawur ! jangan gitu! emang kakak nggak gitu? ... trus? hapus dong? ... belum juga ampe jadi tambun udah beneran ! ... ... paman punya tetan...