Untukmu sahabatku sang pengeja waktu...
Sahabat dan cintaku yang lirih menuai rasa perih.
Kala hatiku terasa rapuh tak kuasa mengeja sapa cintamu.
Hingga usai dan habis air mata berkisah dalam resah.
Meneguk pahitnya pekat malam usai berlalunya berpasangan kerling cintamu rindu mengurai warna warni hati.
Merebahkan diri dalam rongga rongga asmara yang menggelora.
Bertumpang tindih rasa berteman niatan tak habis menyisakan tangis dalam iringan denting nada tak sabar membangkitkan gairah.
Luruh nafas enggan beranjak melumas bara asmara rela mencumbu waktu cinta.
Tanpa kata perpisahan menghibur hati dan tanpa tanda sapa engkau berpaling begitu saja membuatku ingin menjerit.
Sayangku ....
Inikah rasa cinta yang kau janjikan itu...?
Cinta yang hanya meninggalkan luka luka di hatiku yang lelah ini.
Hingga habis kataku meminta minta, sesuap harap untuk masih ada tanda menetes di sela-sela tangis ini.
Mengapa berpalingmu hanya meninggalkan bayang bayang rajutan benang benang gaun maksimum.
Mengapa beranjakmu hanya meninggalkan semerbak lama yang melibatkan sakit dadaku menyesak nafas sepanjang malam.
Tak adakah kata perpisahanmu yang dapat menyatukan rasa ini, seperti kala kita mengawali cinta kita.
Tak adakah lagi rempah penyedap hangat menyatukan tembang cinta kita yang penuh kenangan .
Jika perpisahan ingin menjadi pilihan, ijinkan bambu bambu ini, menorehkan musik hatiku, mengakhir temu kehampaan kisah cinta kita.
Salam peluk rindu semua sahabatku.
>>>>>>>>>>>>> @ @ <<<<<<<<<<<<<
Tidak ada komentar:
Posting Komentar