Sabtu, 10 Juli 2021

Jalur Broandsis



Hanya nyanyian kecil sebagai penghalau sunyi malam saat tiada engkau menyapa 
Order tak pula kunjung dijawab saat adanya penghangat mendekat 
Masih terbersit ceceran gelisahnya wajah menanti dengan sendiri , biarpun itu terlepas dari arti kesedihan 
Esok yang ia yakini segera menyela bagai diulur laksana sang surya pun enggan mengirimkan terang kecuali melukis bala-bola megananda selampiran nada tanpa syair lagi 

Singgahsana peraduan yang bagi semunya pencerita berlalu dengan memberanikan melampaui gelap tanpa melongok  jam dinding yang telah lima kali mendentingkan bunyi 
Ombang - ambing keraguan peristiwa menimbun harapan bak melayukan tujuan yang pernah dikejar satria jalannya alur dingin kisah tetua 
Lantang dipertanyakan mengapa dijauhkan dari ukiran ukiran tembikar tempat semua kehausan disana pernah dikisahkan dalam penanya.....

Oasis yang dicari dan didamba pun ditebalkan barisan tak kentara meneriaki setiap kaki yang mencoba menapaki jalur yang umum telah uzur jadi tempuhan banyak kerabat melewati lebat hutan jati guna mencapainya....
Dan 
Sisa harapan itu 
Kemana kini yang hanya mengisi hampanya suasana tanpa lagi datang mendekati 
Menjadi lebih rendah dari tumbuhnya kencur ia memasuki lebih dalam perutnya bumi sebagi tempat paling sepi dijadikannya lintasan terbaik menggaungkan setiap nyanyiannya 
Siang dan malam......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bottom ads

Ketinggian Pemandangan

Sepanjang waktu sore Jadi sepanjang kenangan Bertanya kian kemari Mendengar dari kejauhan Muasal dinginya tempatmu Punya cerita kian terurai...