Lagi -lagi Kamu
Remang pagi
Cukup sepi
Dingin berteman
Hanya embun
Bulir daun talas
Membayang wajahmu
Yang bicara
Ah membuatku terperangah
Mulai caramu
Menebar tanya lucu
Menggelitikkan sunyi
Biar bisa terobati
Semudah kau balikkan
Setiap tanya dipermukaan
Laga bagai penggembira semata
Mengecoh dengan giringan maut
Melepas umpan mirip nyanyian
Yang diputar sumbang ditengah keriuhan
Lagi -lagi terpingkal laksana penghuni semak menjauhkan diri menahan tawa
Suara yang telah kau lecutkan
Memang tak meluka laksana koyakan pedangmu yang tersimpan dalam
Namun kejut itu seperti dan seperti
Memporakporandakan kerumunan
Yang tak bernama mengais damba
Nyata datangmu yang selalu memberi tenaga bagi setiap Latvian mereka
Lagi -lagi jangan menudingkan yang utama menuju arah diri ini, telapakmu mudah saja kau bolak - balik, namum kekencangan angin karenanya dapat membingungkan khalayak, karena engkaulah yang utama bagi mereka semua .