Sebagai Yang Tahu Cara

Senandung yang telah kau lantunkan

Telah menjadi sebagai bagian pelengkap

Hingga mempermudah mereka

Yang sulit tidak semakin terlilit

Mereka yang bingung tidak menjadi linglung

Yang lemah tidak bertambah resah

Ia yang lambat tidak penat terjerat

Mereka yang kurang tidak merasa terbuang

Yang gagal pun tanpa keluh telah terpental

...berbalik jauh dari itu semua..

Semua yang  ragu dan mengendur

Kini terus maju dan selalu siap tempur

...

Hingga yang taat pun semakin kuat

Dan yang hebat juga semakin smart

Memastikan yang giat nyata meningkat

Itulah langgam sejatinya hatimu

bukan untuk tujuan ingkar

dari kenyataan

atau sebatas biar dianggap hebat semata

Indah dan merdu yang kaujadikan

sebaliknya secara utuh

telah memasuki dan mengantar mereka

karena satu hal utama

engkau tahu cara terbaik

engkau tahu cara melakukannya

dengan keadaaanmu tanpa ikut-ikutan

hal semakin menyulitkan orang lain untuk mengerti....

apa yang sebenarnya harus dilakukannya.

Yang Tak Disangka

Mengapa wajahnya

sangat berseri-seri

ia tanpa menduga

Mendapatkan sapaan itu

Mengapa ia tak menduga

Adanya sebuah kedatangan

Untuknya yang merasa kecil

Menjadi biasa dan orang kebanyakan

Urusan kecil yang hanya mampu dilakukan

Namun kini

ia menjadi sangat berarti

Ketika hanya dapat berterima kasih

pun jadi nyala hidupnya yang tampak

Usai menerima sapaanmu yang tulus....

Senandung itu punya tempat yang layak di hatinya
 

Rekahan Mimpi

Kica Rekahan Mimpi: "Merancak Tiga Langkah Manunggal Tanpa Perintah". Tidak ada yang bisa dilakukan jika pemasungan kehendak terdalam dari dalam diri ...

meT taPe...

rasa ingin tahunya

kelihatan

maka ditanya

namun

sanggahnya

bukan

bukan itu

itu kering

itu keras

itu masih utuh

belum dimasak

sedang cari

rekaman

yang aslikah?

bingung cari apa?

makanan?

tunggu 

sepertinya

cari makanan?

Bagaimana bisa tahu?

Ya jelas

Kit sudah lihat

Dari rona wajahmu....

 

TeraliSan

Udara sore itu 

Mengerti jika ia

Tidak ada dalam cerita

Yang sedang menarik hati

Hangat telah mengundang keringat

itu saja tentangnya yang diketahui

Engkau terasa lebih

memenuhi sanubari yang berbelok

Memastikan ada tembang yang munncul

Terdengar jauh di dalam bilik 

Sang pemilik melebarkan daun penutup

menanti ada angin yang memasuki ruangnya

Tanpa ragu dipastikan engkau sang pemilik suara

Merdu dan mendayu tampak menghadap cermin

Teralis-teralis itu sedikit menghalang

Untuhnya kenampakan wajahmu sebagian

Nampak bibirmu yang bernyanyi

namun hidung hingga alis hanya sesekali ada

 saat engkau menunduk....

Beberapa menit hingga engkau berepaling...

Mengerti talah ditunggu

Karena masih ada kesempatan

Mengusir kesendirian bersama mereka

yang telah menunggu menuju tempat bertemu

Meskipun tanpa ada yang tahu akankah

nanti disana kita mendapatkan sesuatu......

Selaksa Sewindu ... di rumah Kerang

keng kelengkeng bing belimbing sang pisang sang posing sedang dirundung ling baling hawa terbawa oh lagu ini tidak pula berbentuk layak ma lama kir mikir sal asal ka angka ta cinta bang tembang lang bilang mang timang rang karang kus bungkus rang kerang but lembut du madu nak enak nis manis pan kapan pa jumpa gi lagi yang satang... sayang taki he

Dibalik Niatan Arah....

setiap langkah yang telah kau buat tidak selalu diring nyanyian yang disenandungkan dari dalamnya hatimu begitu kutangkap arah itu sebelum muncul dipermukaan menjadi sebuah kata yang meluncur dari bibir tipismu masa lalu itu tetap ia menjadi masa lalu betul begitu adanya namun kutetap melihat yang melekat erat disudut lembut gelagat capung tanpa sengat menjadi nyanyian bisu tanpa kumandang kaupilih gambar kupu-kupu sebagai pengganti caramu memaniskan diri meredam tingginya tempat yang tak mungkin dapat menjadi mudah untuk kaujangkau meskipun hanya dalam mimpi sedikit kucoba menghampirimu walau engkau tak kuassa melihat agar ada pengertian yang bertambah juga sang kupu-kupu tanpa gundah apalagi harus menuang api amarah.....