Dengan ketenangan wajahnya
Kuyakini kini saat terbaik
Untuk mendekatinya
Sejenak mengeja hati yang ingin
Sekedar bertanya sedikit saja
Setidaknya mengusir rasa penasaran
Sebelum mimbar dipijaknya
Hingga yang memeluk seluruh kantuk
juaga mereka yang duduk menjadi buyar
demikian kuduga bila senandungnya digelar
......
Kusadari apa yang kukenakan
Untuk mendekatinya yang tampak
Seperti berpakaian cahaya menyilaukan
meremang wajahnya yang mengumur telaah
bak membuncahnya ujung suar kedalaman jati dirinya
Kuamati juga kedekilan diri
bila harus terlalu dekat dengan endusannya
Sosok yang dimengerti khalayak punya selera
Yang kutahu bahwa dia tak pernah sedikitpun
mengecilkan apa yang kubawa baginya
Walau itu hanya sebuah tanya kecil dibalik tembang pembaharu
Yang baginya sang penggelitik bukan pengusil kecil belaka
tak tahu cara menyampaikan bagian tertajam yang kadang luput
higga saat layar penutup disambut gelegar penggangguk
yang bersahut iya dengan tepuk tangan dan histeria.....
Menyisa genderang dan lengkingan nada-nada meninggi lalu
melembut hingga menghilang bersama meredupnya panggung malam.....