Dalam diamku tersimpan
Rasa kagum dan bingung
Apa gerangan yang membuat
Dikau sang jiwa perkasa
Tetap ada selalu yang teruntai
Bagi negeri yang nyaris tak melihatmu kini
Duhai engkau yang rela berkeliling mengibarkan
Panji-panji kebanggaan negeri
Mengarungi luas dan dalamnya samudra
Tetap tampak tenaga kaucurah dengan tekatmu diseantero pulau, daratan berbukit dan rimba luasnya.
Tersembunyi … ada rasa maluku pada langkahmu yang hingga kini tak pernah terhenti untuk terus memberi.
Pesona tanpa dusta yang rela turun dari ketinggian kursimu untuk ada sapa bagi kehinaan tempat kami.
Kerelaan ajur-ajer hadir dalam kesederhanaan diantara kami memberi tenaga pada semua tanpa terduga belajar memetik arti itu hingga kini.
Saat itu kami tak mengerti dan kini kami merasa tidak tahu.
Merasa kecil untuk apa yang telah kami berikan.
Bahkan kami lupa minta maaf apalagi terimakasih.
Hanya ada doaku untukmu, untuk semua keistimewaan yang kutemui,
Penuh harap lantunan cinta yang datang bersama alam akan lebih menyapa dan membahagiakanmu.
Andai saja, nyiur ditempat engkau bersapa itu masih tersisa, ada yang tergambar disini untukmu.