Untuk sang pemuja mimpi
Untuk sang pendamba arti
Sudah tidak ada lagi sepertinya
Kisah yang dinama paling baik
Yang dapat tertuang untukmu
Yang akan memuaskanmu sendiri
Apa yang terlewatkan ini namailah itu
Ini atau itu tak lagi menjadi milik diri
Ia meninggalkan kita seolah -seolah begitu saja atau tiba -tiba
Rangkai kisah panjang mungkin dapat dibayang sederhana bagai rantai yang tak utuh tersambung
Laksana ada tangan yang lebih panjang serta ya lebih kuat
Daripada keadaanya memangsa minat utama tanpa sisa yang dapat dilihat
Pembuka menjadi tak kentara sepadan langkah pemabuk meniti jalan setapak ditengah kegelapan
Kata kata terlontar dalam huyung semu melayang tanpa pegangan
Langkah yang dituju sejurus tak jelas oleh terseok - seok langkah seperti bergelayut pada awan yang melayang tertiup angin
Ia sendiri menamai bayu suatu saat ia menggunakan hembusannya dalam wejangan - wejangan yang terkadang memabukkan pendengarnya yang juga menari - nari tanpa iringan tetabuhan
Pendengar yang dihidupkan oleh musim semi yang lebih lembab dari umumnya telah tumbuh melebarkan penampangnya dengan kekar otot otot yang makin menonjol menambah topang kuatnya
Warnanya yang menggelap tetap menaung serangga dan perayap serta pelompat pencari teduh .
Tunduk lalu setengah tengadah seraut wajah mengenang masa lalu, ngarai tempat pijaknya yang lama ditinggalkan muncul dalam bayangannya, secercah kenangan akan jejak - jejak kecil yang pernah ia tinggalkan juga bersama binatang berkaki kekar tak mungkin ia tampik telah mengisi suar dan dengung gendang kenangannya.
Sekat gulita dirimbun asal sejauh langkah panjang membarakan tempa, terdengar gemuruh jiwa tak akan mendusta saat tutur mengalir seperti sungai yang dikelilingi pepohonan buah telah meranum, dan mengabarkan wangi kesegaran hingga sayap -sayap malam berterbangan mendekat dipenuhi harapan segarnya sesapan sesapan yang mengenyangkan dan memuaskannya sebelum ia kembali bergelantungan dalam jungkir baliknya sembunyi dari mentari.
Kini
Kedatanganmu adalah mentariku
Matamu pengeja terbaik
Untuk segala keadaan hingga ada satu pilihan
Untuk kemana kita akan bisa lagi mendengar tawa ceria
Dengan rasa senang menatap siang
Sebagai kehangatan langit yang kita sebut anugerah yang mungkin terindah
Saat kita dapat melihat wajah -wajah dipenuhi senyuman tulusnya menikmati bahagia bersama
Saat ini keberadaanmu adalah kebetulan terbaik yang dituntun oleh sebuah sumber kebaikan yang semoga menjadikan kita semua menjadi berani menata keadaan bersama menjadi lebih baik .
Satu lagi yang lebih baik adalah, ketika kalimat ini boleh menjadi bagian terakhir untuk menutup tuangan rangkai celoteh losing tanpa
......
..
0
.
.......
Untuk sang pendamba arti
Sudah tidak ada lagi sepertinya
Kisah yang dinama paling baik
Yang dapat tertuang untukmu
Yang akan memuaskanmu sendiri
Apa yang terlewatkan ini namailah itu
Ini atau itu tak lagi menjadi milik diri
Ia meninggalkan kita seolah -seolah begitu saja atau tiba -tiba
Rangkai kisah panjang mungkin dapat dibayang sederhana bagai rantai yang tak utuh tersambung
Laksana ada tangan yang lebih panjang serta ya lebih kuat
Daripada keadaanya memangsa minat utama tanpa sisa yang dapat dilihat
Pembuka menjadi tak kentara sepadan langkah pemabuk meniti jalan setapak ditengah kegelapan
Kata kata terlontar dalam huyung semu melayang tanpa pegangan
Langkah yang dituju sejurus tak jelas oleh terseok - seok langkah seperti bergelayut pada awan yang melayang tertiup angin
Ia sendiri menamai bayu suatu saat ia menggunakan hembusannya dalam wejangan - wejangan yang terkadang memabukkan pendengarnya yang juga menari - nari tanpa iringan tetabuhan
Pendengar yang dihidupkan oleh musim semi yang lebih lembab dari umumnya telah tumbuh melebarkan penampangnya dengan kekar otot otot yang makin menonjol menambah topang kuatnya
Warnanya yang menggelap tetap menaung serangga dan perayap serta pelompat pencari teduh .
Tunduk lalu setengah tengadah seraut wajah mengenang masa lalu, ngarai tempat pijaknya yang lama ditinggalkan muncul dalam bayangannya, secercah kenangan akan jejak - jejak kecil yang pernah ia tinggalkan juga bersama binatang berkaki kekar tak mungkin ia tampik telah mengisi suar dan dengung gendang kenangannya.
Sekat gulita dirimbun asal sejauh langkah panjang membarakan tempa, terdengar gemuruh jiwa tak akan mendusta saat tutur mengalir seperti sungai yang dikelilingi pepohonan buah telah meranum, dan mengabarkan wangi kesegaran hingga sayap -sayap malam berterbangan mendekat dipenuhi harapan segarnya sesapan sesapan yang mengenyangkan dan memuaskannya sebelum ia kembali bergelantungan dalam jungkir baliknya sembunyi dari mentari.
Kini
Kedatanganmu adalah mentariku
Matamu pengeja terbaik
Untuk segala keadaan hingga ada satu pilihan
Untuk kemana kita akan bisa lagi mendengar tawa ceria
Dengan rasa senang menatap siang
Sebagai kehangatan langit yang kita sebut anugerah yang mungkin terindah
Saat kita dapat melihat wajah -wajah dipenuhi senyuman tulusnya menikmati bahagia bersama
Saat ini keberadaanmu adalah kebetulan terbaik yang dituntun oleh sebuah sumber kebaikan yang semoga menjadikan kita semua menjadi berani menata keadaan bersama menjadi lebih baik .
Satu lagi yang lebih baik adalah, ketika kalimat ini boleh menjadi bagian terakhir untuk menutup tuangan rangkai celoteh losing tanpa
......
..
0
.
.......